Memahami setiap langkah dan tata cara umroh dengan detail dan benar adalah kunci dari kesempurnaan ibadah ini. Selain itu, dengan mengetahui tata cara yang benar, jemaah dapat menjalankan ibadah umroh dengan khusyuk, tenang, dan penuh makna, sehingga umroh yang dilaksanakan mabrur.
1. Persiapan Sebelum Ihram
Sebelum memulai ibadah umroh dengan memasuki tahap ihram, ada beberapa langkah penting yang harus dilakukan oleh jemaah. Pertama, mandi niat ihram adalah langkah awal yang dianjurkan. Mandi ini bukan sekadar pembersihan fisik, tetapi lebih kepada simbolisasi pembersihan jiwa dan penyucian niat untuk memulai ibadah dengan hati yang bersih dan murni.
Setelah mandi, bagi laki-laki, dianjurkan untuk memakai wangi-wangian sebagai bentuk persiapan diri sebelum memakai pakaian ihram. Wangi-wangian ini diaplikasikan sebelum memakai pakaian ihram karena setelah berihram, jemaah dilarang memakai parfum.
Selanjutnya, jemaah akan memakai pakaian ihram. Bagi laki-laki, pakaian ini terdiri dari dua lembar kain putih tanpa jahitan yang dikenakan di tubuh, sementara bagi wanita, pakaian ihram adalah pakaian yang menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Dengan persiapan yang matang, jemaah diharapkan dapat memulai ibadah umroh dengan khusyuk dan penuh khidmat.
2. Berihram
Setelah persiapan, langkah selanjutnya adalah berihram dari miqat dengan niat umroh. Niat ini dapat diucapkan dengan lisan atau dalam hati.
Niat berihram:
اللهم إني أريد العمرة فيسرها لي وتقبلها مني
“Allahumma inni uridu al-‘umrata fayassirha li wa taqabbalha minni.”
“Ya Allah, sesungguhnya aku berniat umroh, mudahkanlah untukku dan terimalah dari diriku.”
3. Kalimat Persyaratan
Jika ada kekhawatiran tidak dapat menyelesaikan umroh karena halangan tertentu, seperti sakit, maka diperbolehkan mengucapkan kalimat persyaratan setelah niat ihram.
4. Kalimat Talbiah
Selama perjalanan menuju Ka’bah, jemaah dianjurkan untuk memperbanyak kalimat talbiah. Laki-laki dianjurkan untuk mengucapkannya dengan suara keras, sementara wanita dengan suara pelan.
Kalimat Talbiah yang sering diucapkan adalah:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ
Labbaika Allahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik. Inna al-hamda wan-ni’mata laka wal-mulk, laa syarika lak.
Labbaika Allahumma labbaik, labbaika laa syarika laka labbaik. Inna al-hamda wan-ni’mata laka wal-mulk, laa syarika lak.
Artinya: “Aku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya puji dan nikmat adalah milik-Mu, begitu juga kerajaan, tidak ada sekutu bagi-Mu.”
5. Masuk Masjidil Haram
Sebelum memasuki Masjidil Haram, dianjurkan untuk mandi dan memasuki masjid dengan kaki kanan sambil membaca doa masuk masjid.
6. Menuju Hajar Aswad
Setelah masuk Masjidil Haram, jemaah menuju Hajar Aswad untuk memulai tawaf. Jika memungkinkan, jemaah dapat mengusap dan mencium Hajar Aswad.
7. Tawaf 7 Kali Putaran
Tawaf merupakan salah satu rukun utama dalam ibadah umroh yang dilakukan di Masjidil Haram, tepatnya mengelilingi Ka’bah. Tawaf ini dilakukan sebanyak tujuh kali putaran, dimulai dari Hajar Aswad dan berakhir di titik yang sama. Setiap putaran di Masjidil Haram dilakukan berlawanan dengan arah jarum jam.
Saat melakukan tawaf, jemaah dianjurkan untuk memperbanyak doa, dzikir, dan membaca ayat-ayat Al-Qur’an. Selain itu, dalam tawaf ini juga terdapat beberapa sunnah yang dianjurkan, seperti Ramal (berjalan cepat) pada tiga putaran awal bagi laki-laki dan berdoa saat berada di antara Rukun Yaman dan Hajar Aswad.
8. Kembali ke Hajar Aswad
Setelah menyelesaikan tawaf, jemaah kembali ke Hajar Aswad.
9. Menuju Bukit Safa
Jemaah kemudian menuju Bukit Safa untuk melaksanakan sa’i umroh. Saat berada di Bukit Safa, jemaah dianjurkan untuk menghadap Ka’bah dan membaca doa.
10. Menuju ke Marwah
Setelah dari Safa, jemaah berjalan menuju Bukit Marwah. Proses ini diulangi sebanyak tujuh kali dengan berakhir di Marwah.
11. Tahallul
Setelah menyelesaikan sa’i, jemaah dapat bertahallul dengan memotong atau mencukur rambut. Bagi wanita, cukup dengan memotong rambut sepanjang satu ruas jari.
Dengan menyelesaikan tahapan-tahapan di atas, rangkaian tata cara umroh telah dikerjakan dengan benar sesuai sunnah. Penting untuk selalu mempersiapkan diri dengan baik dan memahami setiap langkah dengan jelas agar ibadah umroh dapat diterima oleh Allah SWT.
0 Comments